Sekitar 35 piramida kecil ditemukan pada sebuah situs makam Sedeinga di Sudan, diperkirakan telah dibangun orang-orang Kerajaan Khus untuk menghormati pemakaman.
Piramida tidak hanya ditemukan diwilayah Mesir, tetapi berbagai daerah didunia akhir-akhir ini juga banyak ditemukan. Seperti di negara kita dan beberapa daerah lain yang kabarnya juga ditemukan dibawah laut. Apa sebenarnya makna dari sebuah piramida? Dan untuk apa orang-orang zaman kuno membangun piramida yang terkadang ditemukan mumi didalamnya, ataupun berada dilokasi situs makam.
Piramida Kecil, Penghormatan Situs Makam
Seperti halnya piramida yang ada di Mesir, bangunan ini diperkirakan untuk menghormati orang-orang yang sudah wafat ataupun sebagai monumen pemujaan para Dewa Kuno. Ada beberapa piramida yang telah ditemukan dan mungkin sudah terpecahkan, tetapi banyak juga primida yang sampai saat ini masih menjadi misteri besar dikalangan arkeolog.
Piramida Kush, Sudan
Situs makam Sedeinga yang diberitakan Livescience di laporkan menyimpan 35 piramida didalamnya, piramida ini sudah ditemukan antara tahun 2009 dan 2012. Di tahun tahun 2011, tim arkeolog pernah menemukan setidaknya 13 piramida yang jika ditotal ukurannya bisa mencapai seluas 500 meter persegi.
Piramida yang ditemukan di situs makan sedeina mungkin sudah dibangun sejak 2000 tahun yang lalu pada masa Kerajaan Kush berkembang di wilayah Sudan, dimana Kerajaan Kush saat itu berbatasan dengan Mesir Kuno dan Kekaisaran Romawi Kuno. Pemerintahan kerajaan Kush membangun piramida yang mungkin diilhami dari metode arsitektur penguburan bangsa Mesir.
Bangunan piramida yang ada di situs makam Sedeiga tertimbun selama berabad-abad. Pembangunan piramida ini diperkirakan berlangsung selama ratusan tahun dan setelah berabad-abad kemudian memenuhi seluruh ruangan pemakaman tersebut. Makam yang berada disamping piramida sebagian besar telah dijarah, mungkin di abad terdahulu situs makam ini sudah pernah digali arkeolog lain.
Sementara piramida terbesar yang ditemukan memiliki lebar sekitar 7 meter, kemungkinan dibangun untuk menghormati pemakaman seorang anak, yang panjang kuburannya hanya 75 centimeter. Puncak piramida tidak ada lagi karena termakan usia dan juga diakibatkan rute unta, diperkirakan banyak monumen mengalami kerusakan karena rute ini. Puncak piramida mungkin dulunya telah dihiasi dengan batu indah yang menggambarkan burung atau bunga teratai di atas bola matahari.
Situs makam ini terus dilanjutkan dan mengakibatkan penuhnya lokasi bangunan piramida, sepertinya orang-orang Kush kehabisan tempat dan mungkin telah menemukan lokasi lain sebagai pengganti. Beberapa piramida dirancang dengan kubah yang bagian dalamnya terhubung ke sudut piramida melalui lintasan penyangga, desain ini menyerupai Taman Piramida yang ada di Perancis.
Penemuan menarik lainnya adalah meja korban, menggambarkan Dewi Isis dan Dewa Anubis serta sebuah prasasti. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Meroitic yang didedikasikan untuk seorang wanita bernama Aba-la, mungkin kata untuk menyebutkan ‘Nenek’. Terjemahannya kira-kira seperti ini:
Oh Isis! Oh Osiris! Ini adalah Aba-la. Berikanlah air minum yang banyak untuknya; Berikanlah dia makanan roti yang berlimpah; Jadikanlah dia pelayan makanan yang baik.
Salah satu situs makam seorang anak ditutupi sejenis lingkaran, artefak-nya hampir lengkap dan terbuat dari batu bata. Mungkin hal ini menjadi gaya tersendiri di Sedeinga waktu itu, dan dikombinasikan dengan tradisi lingkaran yang disebut konstruksi tumulus. Jadi formasi piramida di situs makam berada disebuah lingkaran.