Masalah memang kerap kali datang pada perangkat komputer, dan ini merupakan hal yang wajar karena komputer itu sendiri memang terbangun dari berbagai komponen yang sangat komplek. Bahkan kalau bisa diukur kemampuan komputer bisa melebihi kinerja otak manusia yang menciptakannya. Masalah-masalah yang datang ini memang terkadang membuat manusia yang belum begitu paham betul tentang komputer pun menjadi malas untuk mengutak-atiknya, terlebih jika pengguna perangkat tersebut adalah kaum awam yang kurang begitu mengerti tentang komputer secara mendalam.
Dari sebuah problematika yang datang seperti ini, maka ada sebuah penelitian yang dilakukan di University College London di Inggris untuk menyikapi masalah tersebut. Orang-orang cerdas disana menggarap sebuah komputer anti crash atau anti masalah untuk menyikapi masalah diatas. Komputer yang dibuat ini akan dapat memperbaiki data yang rusak dan juga melakukan recovery data-data tersebut.
Komputer yang dibuat di Inggris tersebut diberi nama dengan cukup unik, yaitu; "chaos of the natural world" yang memiliki arti kekacauan pada dunia. Kurang begitu mengerti mengapa mereka memberi nama komputer tersebut seperti itu. Apakah memang hanya sebuah nama begitu saja, atau ada sebuah makna terselubung yang ada dibalik nama tersebut. Karena memang tidak dijelaskan secara langsung kepada media tentang apa arti dibalik nama tersebut.
Mereka hanya mengungkapkan kalau komputer yang mereka buat ini akan dapat memperbaiki diri mereka sendiri seperti yang ada pada alam nyata. Dimana seperti yang telah kita ketahui, alam dapat memperbaiki dirinya sendiri setelah mereka terkena suatu bencana. Sistematik yang seperti inilah yang ingin diterapkan pada PC yang mereka buat tersebut. Hal ini dapat terjadi dan mungkin terjadi, ungkap Peter Bentley yang merupakan salah satu ilmuwan yang tergabung dalam tim.
Seperti yang dikutip dari Inet Detik, cara kerja dari komputer ini sendiri adalah penggabungan intruksi data yang diterima dari pengguna dan mengadaptasikannya dengan sistem perubahan yang ada ada. Prototype belum diberi nama ini juga bisa menggunakan data lingkungan, menghubungkan suhu di luar dengan cara bereaksi jika kondisi terlalu panas. Ketika komputer sudah bisa menghitung bagaimana reaksi terhadap skenario semacam itu, hasilnya dibagi antara sistem yang terpisah dalam komputer, yang diperlukan komputer sebagai elemen individu.
Sifat terdistribusi pada sistem ini, disebut para ilmuwan sebagai kuncinya. Pasalnya, komputer mengandung beberapa salinan instruksi yang didistribusikan di banyak sistem. "Jadi jika salah satu sistem menjadi rusak, komputer dapat mengakses salinan lain yang masih bersih untuk memperbaiki kode sendiri," tulis mereka. Hasilnya, komputer diklaim akan terhindar dari crash dan rendering screen of death. Sistem akan mengakses data dari sistem lain dalam dirinya untuk melakukan pemulihan dan mengoreksi data.
Komputer ini sendiri masih belum diketahui apakah akan diproduksi secara masal atau tidak, namun jika memang komputer ini nantinya sudah dapat berjalan dengan nyata dan tanpa bugs, bukan tidak mungkin lagi perangkat yang satu dijual agar dapat menghasilkan uang.
News Powered By Indogamers.