Kiat Jadi Jawara di Kompetisi Fotografi

imagesf

Ajang fotografi akbar Canon PhotoMarathon 2012 siap digelar bulan depan. Menghasilkan karya terbaik di ajang ini tentu menjadi idaman semua peserta. Fotografer profesional sekaligus pemateri di acara ini untungnya tak segan-segan memberi kiat-kiatnya.
Adalah Edward Tigor Siahaan yang berbagi tips memotret saat ditemui di sela-sela acara sosialiasi Canon PhotoMarathon 2012 di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa (25/9//2012).
Menurut sosok yang juga dikenal sebagai pengajar fotografi ini, fotografer dibagi menjadi tiga tingkat. Pertama, mereka yang melihat dengan mata. "Jadi kalau dia memotret, hanya mengandalkan mata. Kalau menurutnya bagus ya dipotret," ujarnya.
Lantas yang kedua adalah fotografer yang melihat dengan pikiran. Dalam tingkat ini, berarti sang fotografer sudah memotret memakai teknik-teknik fotografi. "Artinya ada ilmu pengetahuannya," papar Tigor.
Kemudian tingkat yang terakhir dan lebih tinggi adalah tingkat di mana sang fotografer sudah melihat dengan batin. Di sini, foto yang dihasilkan sudah ada maknanya sebab sang fotografer mampu memaknainya.
Fotografer yang pernah menimba ilmu fotografi di Saint Martin College of Art and Design, London ini menegaskan, kalau sudah sampai tingkat ini kemungkinan bisa menjadi juara. "Jadi melihat dengan batin," tegasnya.
Turut menyinggung karya-karya di Canon PhotoMarathon tahun sebelumnya yang diikuti sekitar 2.600 peserta, Tigor melontarkan pujian bahwa foto mereka sudah bagus, bukan hanya dari sisi teknis namun juga konsepnya. Ia pun berharap, karya-karya yang dihasilkan peserta tahun ini bakal lebih mengejutkan dan mendebarkan.
Ajang fotografi yang memperebutkan trip untuk photo clinic di Hongaria dan Manado ini bakal digelar di 3 kota di Tanah Air yakni Surabaya (7 Oktober 2012), Yogyakarta (14 Oktober 2012) dan Jakarta (20 Oktober 2012). Pihak penyelenggara membuka pendaftaran di situsnya bagi semua kalangan fotografer, dari mulai pemula hingga profesional.
"Nantinya waktu yang diberikan cukup lama, jangan terburu buru, tenang saja. Direnungkan dulu, seperti tadi saya bilang, melihat dengan batin. Jangan kesusu-lah (terburu-buru) karena waktunya cukup," pungkas pria yang pada tahun lalu di ajang yang sama menjadi juri lomba.