Mengenal 3 Jenis Kalender 'Kiamat' Bangsa Maya

 

Kalender Suku Maya menjadi salah satu pemicu munculnya isu kiamat pada hari ini. Ternyata, suku kuno itu memiliki tiga kalender. Seperti apa bentuknya?
Diberitakan Foxnews, banyak pihak menduga, habisnya masa penanggalan suku Maya pada 21 Desember sebagai tanda akhir zaman. Namun bagi suku Maya sendiri, tanggal itu bukanlah kiamat, namun awal penanggalan baru.

suku maya

Berikut tiga jenis kalender suku Maya berdasarkan penelitian arkeolog dari Universitas Longwood, Amerika Serikat:

Kalender Suci atau Tzolk'in
Kalender ini hanya memiliki perhitungan 260 hari. Setelah melewati itu, maka tahun baru akan dimulai lagi, sama seperti kalender masehi yang berjumlah 365 hari.

suku maya1Kalender Suci ini biasanya digunakan untuk penanggalan seremoni keagamaan. Perhitungan kalender ini digunakan sejumlah suku maya pada eranya di kawasan Guatemala. Sebagian komunitas Kristen juga menggunakan kalender ini.

Kalender Sekular atau Haab
Kalender sekular ini memiliki jumlah hari lebih lama yakni 365 hari, mirip dengan kalender masehi. Bedanya, kalender ini tidak memiliki tahun kabisat, atau penambahan hari di bulan Februari setiap empat tahun.

suku maya2

Haab terdiri dari 18 bulan dan setiap bulannya diisi oleh 20 hari. Lima hari terakhir di akhir tahun biasanya disebut Wayeb.
Kelender ini biasanya jadi acuan untuk melihat pergantian musim. Pengguna kalender ini berasal dari masyarakat pra-Kolumbia 500 tahun sebelum masehi.

Kalender Hitung Panjang
Inilah kalender yang membuat heboh seluruh penduduk dunia. Di kalender ini, dunia diprediksi akan kiamat atau disebut brouhaha pada 21 Desember 2012. Kalender ini memang mempercayai adanya siklus 'penyegaran' bumi. Ada lingkaran kehidupan yang harus berakhir, untuk kemudian dimulai lagi sebuah awal yang baru.

suku 3

Kalender ini juga memicu kepanikan sejumlah orang. Mereka yang percaya terhadap ramalan kalender ini, ada yang sudah bersiap dengan segala hal, mulai dari perahu bahtera, sekoci hingga peralatan bertahan hidup.
Meski begitu, peneliti dari Universitas Longwood, Walter Witchey, meyakini akhir kalender hitung panjang bukanlah sebuat tanda kiamat. Habisnya masa perhitungan kalender di era suku Maya berhubungan dengan masalah kepemimpinan raja.

Sumber